Senin, 02 Januari 2012

Kaya Itu Baik Adanya


Kenapa Banyak Orang Tidak Kaya

Ada banyak hal yang menyebabkan orang tidak kaya. Teliti diri Anda dan temukan, faktor mana yang berlaku bagi Anda, dan mulailah mengubah diri. Berikut adalah hal-hal tersebut.
Keyakinan yang Salah atau Saling Bertabrakan
Faktor pertama yang bisa menjelaskan kenapa orang tidak kaya adalah keyakinan yang salah mengenai kekayaan, atau keyakinan yang saling bertabrakan antara positif dan negatif.
Otak manusia secara mendasar hanya mencari kenikmatan dan menghindari kesengsaraan. Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kesengsaraan, kita cenderung akan menjauhinya.
Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kenikmatan, kita akan cenderung mendekatinya. Apabila mengenai hal yang sama terdapat campur baur keyakinan, dan kita mengaitkannya sekaligus dengan kenikmatan dan kesengsaraan, otak kita jadi bingung atau netral.
Keyakinan itu bisa diibaratkan seperti magnet. Bila keyakinan positif bercampur baur dengan keyakinan negatif terhadap suatu hal, tak ada lagi “kutub positif” dan “kutub negatif” terhadap sesuatu hal, lalu pikiran kita jadi bingung atau jadi netral seperti besi biasa. Ketika kita yakin bulat bahwa “kaya” itu positif, sementara “miskin” adalah negatif, kutubnya menjadi jelas dan kita akan menjadi “magnet”.
Pada kenyataannya, banyak orang tidak pernah menyusun keyakinannya secara sadar dari lahir sampai mati. Bila kita tidak menyusun sendiri secara sadar keyakinan yang kita perlukan untuk menjadi kaya, tanpa sadar kita akan terjajah oleh kata-kata seperti.
“Uang adalah akar dari segala kejahatan”. Akibatnya, tanpa sadar pula kita tidak hendak menjadi kaya karena kita tidak ingin menjadi jahat.
Sekadar salah satu contoh. Saya mempunyai teman konglomerat yang mempunyai rumah begitu indah, begitu besar, di satu pulau buatan di tengah danau, di sebuah lapangan golf. Di sana ada landasan helikopter; ada kolam renang; ada kolam ikan, lapangan parkir lebih dari 30 mobil; dan ada ruang pertemuan yang cukup untuk 100 orang. Saya juga punya satu teman lain yang sangat ingin melihat rumah tadi. Untuk melihat rumah tersebut tidak mudah, karena untuk masuk ke komplek perumahan tersebut kita harus melewati 3 satpam… maksud saya 3 gerombolan satpam. Ketika teman itu saya ajak berkunjung ke rumah tersebut, saya bertanya, “Bagaimana? Bagus nggak?”
Jawabannya sungguh mengejutkan, “Saya tidak suka punya rumah segini besar! Bersihinnya susah!”
Saya berkata dalam hati, “Aduh Pak… Kalau punya rumah segini besar tidak perlu bersihin sendiri!”
Saya tahu keyakinan ini timbul karena selama ini teman saya membersihkan rumah sendiri,sehingga begitu melihat rumah besar langsung stres karena terbayang betapa sulitnya membersihkannya.
Apabila seseorang punya keyakinan seperti itu (“susah membersihin rumah besar”), orang tersebut akan sulit sekali mempunyai rumah yang besar walaupun dia mempunyai banyak uang untuk mewujudkannya.
Untuk menjadi kaya kita membutuhkan keyakinan yang kongruen bulat bahwa kaya itu baik
adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar