Rabu, 11 Januari 2012

Investasi Di Bidang Properti


Paradigma yang salah tentang investasi di bidang properti

Saya ingin Anda bersedia membuka pikiran Anda untuk melihat sesuatu yang tidak biasa atau menajamkan pola pikir Anda untuk hal-hal baru. Jika Anda bersedia melakukannya maka ada “pencerahan (inspirasi) baru” yang akan memberikan makna kehidupan yang berbeda di masa depan.
Paradigma yang Salah atau Anda yang Membenarkannya?
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita luangkan waktu sejenak untuk melihat beberapa mitos yang keliru atau saya katakan sebagai paradigma yang salah, yang seringkali (mungkin) Anda dengar tentang investasi di bidang properti.
Anda harus punya banyak uang
Banyak orang berasumsi bahwa harus memiliki uang dalam jumlah besar agar dapat investasi di bidang properti. Pemikiran ini tentu tidak benar sama sekali. Untuk investasi di bidang properti, Anda sama sekali tidak perlu menyediakan uang ratusan juta, apalagi hingga miliaran rupiah. Anda hanya perlu memperoleh transaksi yang bagus dan masuk akal, yang berpotensi mendatangkan keuntungan berdasarkan pada analisis finansial yang akurat. Jika Anda tidak dapat menghitung maka jangan coba-coba berinvestasi di bidang properti.
Anda harus memiliki sentuhan midas
Anda pasti sudah mengetahui kiasan tersebut, tetapi pada kenyataannya orang-orang yang sukses investasi di real estate juga pernah gagal atau mengalami kerugian. Mereka juga hanyalah orang-orang biasa seperti Anda, hanya saja mereka dapat melihat peluang, serta tahu cara mewujudkan dan menghasilkan keuntungan. Bagian penting dalam mengenali peluang adalah “menggunakan akal sehat”. Jadi, tidak ada sentuhan midas atau keajaiban yang jatuh dari langit, yang ada hanyalah akal sehat. Lantas, bagaimana Anda menggunakan akal sehat untuk investasi di bidang properti? Sederhana saja, jika setiap orang yang Anda mintakan pendapat ternyata sulit melihat visi Anda atas sebuah properti maka ada 2 kemungkinan, yaitu Anda memiliki gagasan yang bagus dan akan terbukti orang lain salah atau sebaliknya Anda memiliki gagasan yang buruk dan semua orang melihatnya sebagai gagasan yang buruk. Camkanlah: jika Anda memaksakan visi Anda atas sebuah properti kepada setiap orang yang Anda beri tahu, kemungkinan besar properti tersebut akan sulit/lama terjual dan Anda akan jatuh bangkrut/rugi.
Anda harus sudah berpengalaman
Dalam hal bisnis properti, kekuatan dan rasa percaya diri Anda tidak berasal dari pengalaman masa lalu, melainkan dari transaksi bagus dan saling menguntungkan bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Buat semua orang bahagia, itu barulah pengalaman yang menyenangkan dalam berbisnis properti. Bila Anda ditolak dalam suatu transaksi properti, penyebabnya hanya satu, yaitu karena angka yang Anda tawarkan tidak menguntungkan si penjual —perihal melepaskan transaksi merupakan hal yang baik pula.
Anda harus mengenal banyak orang untuk memulai bisnis ini
Meskipun Anda mengenal beberapa atau banyak orang penting (misalnya, notaris, pengacara, bankir, kontraktor, dan lain-lain) akan dapat menghemat waktu Anda, namun tidak menjamin Anda akan sukses di dalam bisnis ini. Jika Anda tidak memiliki relasi dengan orang-orang tersebut, Anda juga dapat memulainya. Caranya, hubungi top real estate agent di trade area Anda dan mintalah referensi terpercaya dari mereka. Dengan demikian, Anda akan mempunyai “teman-teman” di bisnis ini sebelum Anda menyadarinya.
Anda harus tahu banyak tentang bisnis ini
Banyak orang terhambat dengan paradigma ini. Mereka mengira harus menjadi ahli terlebih dahulu dalam satu bidang agar dapat sukses. Perlu Anda pahami bahwa sukses adalah suatu perjalanan panjang dan semua orang harus memulai dari tempat yang sama, apa pun situasi dan kondisinya. Pagi hari ketika bangun, mereka menurunkan kaki ke sisi tempat tidur, mereka menguap, lalu sukses? Tentu saja, tidak Segeralah memulai dan bertindak! Hanya dengan memulai dan bertindak terus-menerus setiap hari, Anda akan menjadi ahli. Satu-satunya cara agar Anda tahu banyak tentang investasi di bidang properti adalah dengan memulai bisnis properti. Segera setelah Anda mulai melakukannya, Anda akan bertemu dengan banyak orang, mempelajari pasar Anda, melihat pola, dan memahami kecenderungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar