Di masa krisis, banyak orang merasakan bahwa pemenuhan kebutuhan
hidup jadi semakin sulit. Jika sebelumnya Anda masih bisa memenuhi
berbagai macam kebutuhan hidup, maka ketika krisis datang Anda mulai
kesulitan memenuhi berbagai kebutuhan. Tak jarang, banyak orang bahkan
kehilangan pekerjaan. Sementara bagi yang masih bekerja dan beruntung
pendapatan bulanan dinaikkan, tetap saja tak bisa mengimbangi
melambungnya harga barang.
Pada kondisi ini biasanya kita mulai
mengetatkan ikat pinggang. Alokasi (Jana untuk kebutuhan yang tak
terlalu mendesak mulai dikurangi. Alhasil, kebutuhan akan hiburan atau
pergi berlibur, pembelian sandang, bahkan bahan-bahan masakan pun
dipangkas. Tak hanya kuantitas, juga kualitas.
Antisipasi terhadap
krisis tak selesai pada aksi berhemat saja. Tabungan jangka panjang
sebagai garda terakhir cadangan uang pun dibobol pelan-pelan. Pasalnya,
Anda harus membiayai pendidikan anak-anak Anda, membayar cicilan rumah,
asuransi, dan sebagainya.
Berhemat sudah, membobol tabungan juga
sudah, namun kebutuhan keluarga masih saja tak bisa terpenuhi. Apa lagi
yang bisa dilakukan?
Menunda realisasi mimpi dan rencana. Kadang
rencana-rencana yang mempengaruhi kehidupan dan membutuhkan biaya besar
seperti menikah, membeli tempat tinggal, memasukkan anak ke sekolah
favorit, atau memiliki anak jadi tertunda karna krisis yang melanda.
Apalagi ketika ada kebutuhan lain yang mendadak dan mendesak untuk
dipenuhi. Misalnya saja, ketika salah satu anggota keluarga sakit atau
kecelakaan. Walaupun ada tunjangan dari perusahaan, ternyata tetap tak
cukup untuk menutup biaya perawatan yang datang tanpa diduga.
Karena
adanya kebutuhan-kebutuhan lain yang tiba-tiba sulit terpenuhi, seorang
karyawan tentu membutuhkan penghasilan tambahan. Di titik ini, bisnis
sampingan menjadi alternatif penghasilan tambahan. Tak hanya bisa
menyelamatkan kondisi keuangan, seringkali keuntungan yang didapat dari
bisnis sampingan malah melebihi pendapatan yang Anda sebagai karyawan.
Ada
banyak alternatif kerja sambiIan yang bisa di lakukan oleh seorang
pekerja kantoran. Namun sebelum memulai bisnis ini, sadarilah bahwa akan
ada perbedaan dalam hidup Anda. Perbedaannya terdapat pada waktu dan
tenaga yang dikeluarkan. Kadang Anda perlu meluangkan waktu dan tenaga
yang lebih banyak untuk merawat bisnis Anda.
Beberapa jenis bisnis
sampingan membutuhkan modal yang cukup besar, misalnya usaha kos-kosan.
Untuk membangunnya, Anda membutuhkan modal yang cukup untuk membeli
tanah, membangun ruangan, dan menyediakan furnitur di dalam kamar kos.
Selain itu ada beberapa usaha yang bisa dijalankan dengan modal yang
kecil. Misalnya saja, dengan menjalankan usaha pulsa elektronik, menjadi
pengajar bimbel, atau menjadi penulis.
Ada banyak jenis pekerjaan
sambilan, dan Anda bebas memilih salah satunya. Agar bisnis sampingan
Anda kelak bisa bekerja secara optimal, carilah pekerjaan yang menurut
Anda cocok untuk dilakukan dan sesuai dengan kemampuan ekonomi Anda.
Sesuaikan saja pekerjaan itu dengan kemampuan, modal yang dimiliki, dan
jadwal kerja, agar Anda bisa menjalankan pekerjaan sambilan itu dengan
efektif. Jika perlu, mintalah bantuan keluarga, teman, atau carilah
karyawan sehingga tenaga Anda tidak terkuras seluruhnya.
Persiapkan
mental dengan matang sehingga Anda siap menghadapi perubahan kondisi
dari seorang karyawan biasa menjadi seorang karyawan dengan pekerjaan
sambilan.
Beberapa orang mungkin saja merasa tidak siap sehingga
saat melakukan pekerjaan sambilan, ia merasa terbebani oleh pekerjaan
dan tanggung jawab barunya.
Karena itu, sebelum menjalankan usaha
sambilan, sadarilah bahwa Anda akan menghadapi kondisi yang baru,
kemudian persiapkanlah diri Anda untuk menyesuaikan diri dengan
kondisi-kondisi yang baru pula. Jangan lupa juga membuat rencana
anggaran dan estimasi perputaran uang sehingga Anda tidak terbelit
masalah finansial justru ketika baru memulai bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar